Tags

, , , ,

Alhamdullillah akhirnya ada waktu juga untuk menulis dan becerita lagi di blogku ini.

Sore sahabat…… Bagaimana kabar hari ini??? Baik – baik sajakan. πŸ™‚

Disore hari yang cerah ini aku ingin menceritakan tentang kenanganku waktu SMA. Kenangan ini berupa sebuah hasil karya yang aku buat sendiri namun karyaku ini bukan sebuah kreasi kain flanel seperti halnya karyaku yang sebelumnya, tetapi ini merupakan krayaku yang berupa lukisan namun bukan sebuah lukisan yang menggunakan kuas dan cat tetapi menggunakan pensil, bolpoin hitam, jangka, kuas, dan tinta hitam (tinta china).

Teknik melukis ini sebenarnya memiliki nama hanya saja aku lupa jadi aku tidak bisa memberitahukan ini teknik apa. (hehehehehehe……. emang dasar akunya saja yang pelupa tuch…..) :mrgreen:

Lukisan ini aku buat saat aku masih duduk di Kelas XI, tapatnya pada pelajaran Kesenian atau yang biasa disebut dengan KTK. Pada saat kelas XI ini dalam pelajaran kesenian aku diajari oleh seorang guru yang bernama Rimbi Ari Raja yang biasa dipanggil Pak Rimbi, beliau adalah seorang desainer, beliau sangat mahir dalam membuat sebuag desain khususnya dengan menggunakan Corel Draw ( Entah Corel Draw yang digunakan itu asli atau bajakan hehehehehe…. :mrgreen: ). Karena keterampilannya dalam hal desain itulah beliau dipercaya dalam pembuatan majalah untuk sekolah kami, dari hal background majalah, tata letak majalah, dan yang lainnya.

Ok kembali lagi ke masalah lukisan, pada saat itu sekolahku akan mengadakan pameran kesenian tahunan, disaat itu pulalah seluruh guru kesenian termasuk pak Rimbi memberikan tugas terhadap seluruh siswa kelas X sampai Kelas XII untuk membuat suatu karya, dan dari seluruh karya yang ada akan dikumpulkan lalu diseleksi untuk mencari karya – karya terbaik yang akan ditampilkan pada saat pameran kesenian. Dalam acara pameran kesenian ini, kita tidak hanya menampilkan karya – karya siswa melainkan juga menjual karya – karya mereka ke pada para pengunjung, tentunya dengan harga yang terjangkau. (namanya juga amatiran pastinya harganya murah gak bakalan mahal…. :mrgreen: )

Karya yang dibuat oleh seluruh siswa beraneka ragam, da yang berupa patung, tas, kebaya, topi,tempat HP, berbagai macam lukisan dari berbagai macam teknik lukisan, dan lain sebagainya. Hasil karya para siswa semuanya merupakan karya yang terbaik hanya saja yang dicari oleh para guru adalah karya yang terbaik dari karya terbaik.

Pada saat itu aku sama sekali tidak yakin karyaku yang berupa lukisan itu akan terpilih, bahkan aku pun sama sekali tidak pernah berpikiran kalo mereka akan memilih karyaku karena karyaku yang biasa – biasa saja. Tapi entah mengapa pada saat penseleksian karyaku lolos seleksi dan berhak untuk dipamerkan pada saat pameran kesenian nanti.

Sebenarnya aku tak percaya, rasa bahagia bercampur dengan rasa heran dan ketidak percayaan. Aku bingung akan perasaanku saat itu mungkin bisa dibilang “bahagia dengan tanya” (hehehehehe…… ntah itu artinya apa….. πŸ˜€ ). Tapi inilah yang terjadi, karyaku lolos seleksi. πŸ˜€

Dan disaat yang bersamaan itu pula aku yang pada saat itu menjabat sebagai ketua umum sanggar seni rupa dipercayai oleh para guru khususnya oleh Pak Koeswandi ( Beliau merupakan pembina sanggar seni rupa sekaligus guru kesenianku pada saat aku masih duduk di bangku kelas X ) untuk menjadi ketua pelaksana kegiatan Pameran Kesenian SMA 2 Bangkalan. Tersentak aku kaget dengan bertanya “mengapa aku??” namun jawaban mereka sederhana, mereka menjawab “karena kamu adalah ketua umum sanggar seni rupa, dan yang berhak jadi ketua pelaksanaΒ  adalah kamu”. Karena jawaban mereka seperti itu maka aku tak punya pilihan lain selain menerimanya. (meskipun aku terpilih menjadi ketua sanggar seni rupa dan ketua pelaksanan pameran kesenian, tapi keahlianku dalam hal kasenian sangatlah minim. namun aku tetap bersukur :D)

Kembali lagi ke masalah lukisan (dari tadi kembali – kembali terus….. :mrgreen: ). Pada saat acara pemeran kesenian berlangsung aku tak bisa berhenti berpikir kenapa karyaku bisa lolos seleksi sambil melihat hasil karyaku sendiri. Terlalu banyak tanya dalam pikiranku, tapi aku bahagia karena karyaku lolos seleksi meskipun pada saat pameran karyaku tidak laku. πŸ˜€

Oia, inilah hasil karyaku yang lolos seleksi pada waktu itu.

Biasa – biasa sajakan sahabat. Namun hasil yang biasa – biasa saja ini bagi pemula seperti aku itu merupakan kebanggaan tersendiri, apa lagi bisa lolos seleksi sehingga hasil karyaku bisa dipajang saat pameran kesenian. πŸ˜€

Aku rasa cukup untuk saat ini, oia sesuai judul ini baru part 1, dikarenakan adzan magrib sudah berkumandang jadi untuk part 2 nya nanti dulu yach sudah waktunya untuk berhenti nulis nich. πŸ˜€